Kolaborasi Antar
Lembaga untuk Akuntabilitas yang Lebih Baik
Sebagai tindak
lanjut, LKPP meminta agar KPK dapat memfasilitasi pertemuan dengan inspektorat
K/L/D bersama dengan Kemendagri untuk memastikan implementasi e-audit.
Hal ini disanggupi Pahala yang akan mengundang koordinasi via zoom.
Harapan untuk Masa
Depan PBJ yang Lebih Transparan
Dengan penerapan e-audit
dan peningkatan kualitas HPS konstruksi, Stranas PK dapat membawa perubahan
signifikan dalam tata kelola pengadaan barang dan jasa di Indonesia. Kedua
inisiatif ini diharapkan dapat mendorong transparansi, meningkatkan efisiensi
anggaran, dan mengurangi potensi kebocoran di sektor pengadaan.
"Kita ingin
memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah benar-benar
digunakan untuk kepentingan rakyat. Dengan teknologi dan pengawasan yang lebih
baik, kita dapat menciptakan pengadaan barang dan jasa yang lebih bersih dan
terpercaya," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala LKPP melaporkan perkembangan
terbaru implementasi e-katalog, termasuk peluncuran versi 6 yang menggunakan
kecerdasan buatan untuk mendeteksi manipulasi harga dan anomali lainnya. LKPP
juga memaparkan target migrasi penuh sistem sebelum Maret 2025 serta komitmen
untuk memperluas konsolidasi pengadaan, yang telah terbukti menghemat anggaran
negara hingga triliunan rupiah.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh pimpinan KPK, termasuk Ketua KPK
Setyo Budiyanto, yang memberikan masukan strategis terkait transparansi dan
akuntabilitas dalam PBJ. Para peserta rapat, yang terdiri dari pejabat LKPP dan
perwakilan dari tim govtech PT Telkom, sepakat untuk memperkuat sinergi lintas
sektor demi mendukung implementasi aksi Stranas PK, termasuk diantaranya
bekerjasama dengan direktorat penindakan.
Dengan komitmen bersama ini, diharapkan sistem pengadaan barang
dan jasa di Indonesia dapat berjalan lebih transparan, efisien, dan bebas dari
korupsi. Langkah ini sejalan dengan visi Stranas PK untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan melayani.